PERANCANGAN BASIS DATA

Beberapa definisi basisdata (database) adalah sbb:

  • Sekumpulan data store(bisa dalam jumlah besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, dan media penyimpan sekunder lainnya.
  • Sekumpulan program-program aplikasi umum yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (hapus,cari,update,dll)
  • Basisdata terdiri dari data yang di-share bagi banyak user dan memungkinkan penggunaan data yang sama pada waktu bersamaan oleh banyak user
  • Koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise.Mis. Basisdata RS akan terdiri dari data-data seperti pasien, karyawan, dokter, perawat, dll.
Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Tujuan Perancangan Database :
• untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
•   memudahkan pengertian struktur informasi.
•  mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)

6 Fase proses perancangan database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan database secara logika (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi Sistem database.

6 fase di atas tidak harus diproses berurutan. Pada beberapa hal,
rancangan tsb dapat dimodifikasi dari yang pertama dan
sementara itu mengerjakan fase yang terakhir (feedback loop
antara fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi selama
proses perancangan.

Fase 1 :
Pengumpulan data dan analisa

Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data
disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan
kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database,pertama-tama
harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi
yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk
para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta
aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para
pemakai dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisa.

Fase 2 :
Perancangan database konseptual

Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual
schema untuk database yang tergantung pada
sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan
sebuah high-level data model seperti ER/EER model
selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita
harus merinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.

Fase 4 :
Perancangan database secara logika (pemetaan model data)
Fase selanjutnya dari perancangan database adalah
membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal 
pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini
dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema
eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, 
skema konseptual ditransformasikan dari model data
tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam
model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.
Fase 6 :
Implementasi sistem database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap,
kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah 
dalam DDL dan SDL(storage definition language) dari DBMS 
yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema 
database dan file-file database (yang kosong) kemudian 
database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya.
Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, 
perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk 
format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke
database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang 
harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.







luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com